Jumat, 02 Desember 2016

Perangkat Kecil Pendukung Jaringan Fiber Optik

Ingatkah Anda? Ketika ingin menyambungkan komputer ke internet, Anda harus menarik kabel yang terhubung dengan telepon. Pada saat itu, koneksi masih terbilang sangat lambat. Belum lagi ketika cuaca sedang tidak bagus, koneksi internet ikut berantakan juga.
Namun, hal seperti itu sudah tidak perlu kita rasakan lagi di era sekarang. Perkembangan teknologi yang begitu pesat menghadirkan layanan-layanan baru untuk menghubungkan kita dengan dunia maya. Semua jaringan telekomunikasi sudah sangat cepat.
Salah satu bentuk perkembangan teknologi di dunia telekomunikasi adalah penggunaan kabel fiber optik. Fiber optik hadir sebagai solusi akan kebutuhan transfer informasi dengan cepat. Tapi tahukah Anda kalau dalam instalasi sistem fiber optik terdapat banyak sekali perangkat pendukungnya?

SFP: Perangkat Kecil Pendukung Jaringan Fiber Optik

Dari sekian banyak perangkat pendukung jaringan fiber optik, salah satu yang cukup penting adalah SFP (Small Form-factor Pluggable). Perangkat kecil ini mendukung jaringan fiber optik agar bisa berfungsi sebagai transceiver.
SFP biasa digunakan pada teknologi telekomunikasi dan data komunikasi. Alat ini bersifat hot-pluggable, yang berarti SFP akan terdeteksi secara otomatis ketika dipasangkan pada sebuah perangkat. SFP merupakan perangkat yang murah dan berfungsi menghubungkan berbagai tipe fiber optik.
Perangkat kecil pendukung jaringan fiber optik ini dikenal pula dengan nama mini-GBIC. Istilah GBIC merujuk pada Gigabit Interface Converter, yaitu suatu port yang dikhususkan untuk terhubung dengan jaringan backbone dengan bandwidth yang besar.
Saat proses pemasangan fiber optik pada sebuah perangkat, kita perlu memilih SFP dengan benar. Sebab, perangkat kecil ini penggunaannya berhubungan dengan berbagai hal, seperti: panjang gelombang, besar bandwidth, untuk bekerja pada single mode atau multi mode dan jenis konektor yang digunakan.

Jenis-jenis Port SFP (Small Form-factor Pluggable)

Port atau tempat memasang SFP bisa ditemukan di beberapa alat, seperti ethernet switch, router, dan interface jaringan firewall. Keberadaan dan jumlah port untuk SFP pada sebuah alat berbeda-beda. Biasanya tergantung dari tipe atau merek yang digunakan.
Karena port pada beberapa perangkat berbeda, kita perlu memilih modul SFP sesuai dengan jenis port yang dipakai. Sehingga, port yang terletak pada perangkat switch bisa terhubung dengan jaringan fiber optik. Ada beberapa jenis port SFP yang bisa kita temui:
·         Combo SFP Ports
Ports ini memiliki peran ganda, yaitu dapat digunakan sebagai port Ethernet biasa dan/atau sebagai port SFP.
·         SFP dan SFP+
Port jenis ini memungkinkan transmisi data hingga 10 Gbps, sementara port SFP biasa hanya bisa mentransmisi 4.25 Gbps saja.

Cara Memasang SFP (Small Form-factor Pluggable)


Cara menggunakan perangkat ini cukup mudah, tapi kita harus tahu terlebih dahulu sistem jaringan seperti apa yang akan dibentuk. Dua hal yang harus diketahui terlebih dahulu adalah berapa jarak antar node dan troughput yang akan dilewati.
Setiap SFP memiliki jarak node dan troughput yang berbeda-beda. Demi menghindari kerusakan pada perangkat, kedua hal tersebut perlu diketahui. Sebagai contoh, seri S+85DLC03D merupakan SFP dengan spesifikasi troughput 10Gbps, dengan kabel multimode, dan panjang kabel 300 meter.
Setelah memastikan bahwa SFP cocok dengan sistem yang sedang dibangun, maka Anda tinggal memasangnya. Masukan modul SFP ini ke dalam switch yang sesuai, selanjutnya pasang kabel optik yang sudah jadi, misal: Multimode Duplex Fiber Optic Cable.



Referensi:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar